Komisi I Bahas Posisi dan Sikap Dunia Internasional pada Papua
DPR mendorong penguatan diplomasi disertai kerja-kerja intelijen untuk mengatasi aktifitas berbau separatis, serta membuat isu Papua kondusif di kancah internasional.
Demikian penjelasan Mahfudz Siddiq tentang hasil rapat tertutup Komisi I dengan mitra kerjanya, Kamis (23/5). Dalam Rapat gabungan Komisi I dengan Menhan, Menlu RI, Kepala BIN, fokus memetakan bagaimana posisi dan sikap dunia internasional pada Papua.
"Sudah dipaparkan oleh Menlu dan diperkuat oleh data-data BIN bahwa tren dunia internasional terhadap isu Papua sudah mulai bergeser ke arah yang kondusif. Artinya, sudah ada penegasan secara diplomatik bahwa banyak negara dan forum internasional yang mendukung keutuhan NKRI," ujar Mahfudz Siddiq usai memipin raker gabungan tersebut.
Terkait keberadaan aktifitas separatis di beberapa negara, DPR mendorong penguatan diplomasi disertai kerja-kerja intelijen. Bila isu Papua di kancah internasional makin kondusif, maka penyelesaian masalah ini di tingkat domestik akan lebih mudah. Pendekatan yang ingin ditekankan DPR adalah mengedepankan aspek pembangunan.
Dalam raker gabungan itu juga disepakati bahwa pemerintah dan DPR akan bekerja sama menuntaskan persoalan Papua. Masing-masing pihak akan berbagi tugas. "Pemerintah sendiri masih menelaah pendekatan dialog yang diinginkan masyarakat Papua," ujarnya.
Menurut Mahfudz, raker sengaja tidak mengambil kesimpulan karena baru masuk tahap awal pemetaan masalah dari berbagai aspek. Jika sudah diperoleh gambaran utuh, maka DPR akan segera mengajukan rekomendasi formula penyelesaian masalah Papua kepada pemerintah.
"Arah dan kebijakannya adalah bagaimana meminimalkan pendekatan keamanan dengan memfokuskan, misalnya TNI hanya pada pengamanan perbatasan Papua, pengamanan wilayah terluar Papua, dan membantu polisi dalam pengamanan," ujarnya. (as), foto : ry/parle